Kadang kita lupa hidup ini bukan sekadar tentang bekerja keras lalu menunggu waktu untuk liburan. Karena sejatinya, liburan itu bukan bentuk pelarian  tapi cara kita kembali menemukan diri.
Melangkah keluar dari rutinitas bukan berarti meninggalkan, tapi belajar melihat hidup dari sudut pandang baru.

Di setiap perjalanan, selalu ada rasa takjub yang muncul tanpa diminta. Entah itu saat mata pertama kali menatap langit asing, mendengar bahasa yang belum familiar, atau mencium aroma masakan dari dapur negeri jauh. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang sama, perasaan kagum pada ciptaan Allah yang begitu luas dan sempurna.

Itulah kenapa, traveling bukan cuma soal healing. Tapi tentang learning belajar mengenal dunia, mengenal peradaban, dan pada akhirnya… mengenal diri sendiri karena di setiap langkah kaki, selalu ada ayat Allah yang terbentang. Dari bentang alam yang indah, sejarah Islam yang hidup di tiap dinding kota tua, sampai keramahan manusia di tempat yang sebelumnya tak pernah kita kenal.

Coba bayangkan ini...
Kamu berdiri di depan Masjid Sultan Ahmed (Blue Mosque) di Turki, mendengar lantunan azan yang bergema di antara bangunan megah berusia ratusan tahun. Suasananya begitu tenang, bikin teman shafwah sadar kalau sejarah Islam bukan sekadar cerita di buku  tapi nyata, hidup, dan menggetarkan hati.

Lalu berpindah ke Jepang, negara modern tapi luar biasa menghargai ketenangan dan kebersihan. Di tengah hiruk-pikuk Shibuya, kamu bisa menemukan masjid kecil yang hangat menyambut setiap muslim. Dari situ kamu belajar, bahwa Islam bisa tumbuh di mana pun, selama kita membawa akhlak dan ketulusan.

Atau mungkin kamu ingin suasana alam yang lebih damai, seperti di Uzbekistan. Negeri yang menyimpan jejak para ulama besar seperti Imam Bukhari dan Imam Tirmizi. Menapaki jalannjalan di Samarkand sambil melihat arsitektur megah dan sejarah peradaban Islam yang begitu kaya, kamu akan sadar betapa luasnya warisan ilmu yang pernah lahir dari bumi ini.

Setiap destinasi punya cara sendiri untuk menyentuh hati. Ada yang membuatmu kagum lewat sejarah, ada yang menenangkan lewat alamnya, dan ada pula yang meneguhkan iman lewat interaksi dengan sesama muslim di belahan dunia lain.

Dan di balik semua pengalaman itu, ada satu hal yang sama yaitu rasa syukur. Bahwa kita diberi kesempatan untuk melihat dunia dari sudut pandang baru bukan sekadar turis, tapi sebagai seorang hamba yang sedang belajar memahami kebesaran Sang Pencipta.

Jadi, kalau kamu masih mikir liburan cuma soal healing atau foto-foto, mungkin ini saatnya ubah cara pandang karena dengan Journey with Shafwah, setiap perjalanan bisa jadi ruang belajar tentang iman, ilmu, dan makna hidup. 

Yuk, jelajahi dunia dan naikkan level iman dan ilmumu lewat pengalaman Journey with Shafwah!